Sejarah, Bacaan Sholawat Nariyah dan Artinya yang Penuh Kontroversi


Blog Khusus Doa - Shalawat Nariyah merupakan salah satu Sholawat yang sangat populer dikalangan masyarakat muslim. Banyak yang meyakini manfaat sholawat nariyah mampu meringankan masalah, memecahkan kesulitan serta mudah tercapainya apa yang diharapkan, namun banyak juga yang berpendapat bahwa shalawat nariyah itu dilarang karena di dalamnya mengandung kesyirikan (menyekutukan Allah).

Dalam sejarahnya, Sholawat Nariyah tidak pernah ada di zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, sementara sejarah lain menyebutkan sholawat nariyah merupakan sholawat yang selalu diamalkan oleh sahabat nabi, dimana sahabat nabi tersebut mengamalkan atau membaca shalawat nariyah sebanyak 4.444 kali setiap malam, dan dengan amalan inilah ia sebagai orang yang pertama masuk surga bersama nabi.

Dari beberapa uraian diatas, dapat kita pahami bahwa sholawat nariyah ini ternyata memiliki kontroversi di kalangan muslim. Nah, pada halaman ini kami akan menguak atau memaparkan tentang Sholawat Nariyah yang kontroversial ini, yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber. Untuk selengkapnya, silakan simak sampai selesai uraiannya dibawah ini :


Bacaan Shalawat Nariyah Bahasa Arab, Tulisan Latin dan Terjemahannya

اَللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامَّاعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الَّذِىْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

ALLAAHUMMA SHOLLI SHOLAATAN KAAMILATAN WASALLIM SALAAMAAN TAAMMAN 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADINIL LADZII TANHALLU BIHIL'UQODU WATANFARIJU BIHILKUROBU WATUQDHOO BIHILHAWAAIJU WATUNAALU BIHIR ROGHOOIBU WAHUSNUL KHOWAATIMI WAYUSTASQAAL GHOMAAMU BIWAJHIHILKARIIMI WA'ALAA AALIHII WASHOHBIHII FII KULLI LAMHATIN WANAFASIN BI'ADADI KULLI MA'LUUMIN LAKA.

Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.

Dari bacaan shalawat nariyah dan terjemahannya seperti yang tertera diatas, ternyata ini menjadi kontroversi. Banyak buku-buku yang beredara di masyarakat dan/atau artikel-artikel di internet yang membahas Sholawat Nariyah, dan mengartikan kalau shalawat ini terdapat beberapa lafadz yang maknanya menyekutukan Allah (Syirik) dan/atau melanggar pengertian syirik, yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang menjadi sifat khusus bagi Allah.

Salawat Nariyah adalah Syirik

Dilansir dari laman konsultasisyariah.com, terdapat 4 kalimat yang mengandung kesyirikan dalam sholawat nariyah. beberapa lafadnya adalah sebagai berikut :

تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ

Rincian Kalimat:
تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ
Artinya : "Segala ikatan dan kesulitan bisa lepas karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"

وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ
Artinya : "Segala bencana bisa tersingkap dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"

وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
Artinya : "Segala kebutuhan bisa terkabulkan karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"

وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
Artinya : "Segala keinginan bisa didapatkan dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"

Nah, empat kalimat di atas merupakan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Jika kita perhatikan, empat kemampuan di atas merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh makhluk-Nya siapa pun orangnya. Karena yang bisa menghilangkan kesulitan, menghilangkan bencana, memenuhi kebutuhan, dan mengabulkan keinginan serta doa hanyalah Allah.

Seorang Nabi atau bahkan para malaikat tidak memiliki kemampuan dalam hal ini. Oleh karena itu, ketika pujian-pujian ini ditujukan kepada selain Allah (termasuk kepada Nabi Muhammad SAW) maka berarti telah menyamakan makhluk tersebut dengan Allah dalam perkara yang menjadi hak khusus bagi Allah.

Selain keempat kalimat diatas, dalam Sholawat Nariyah terdapat pujian yang berlebihan kepada Nabi Muhammad SAW. Sementara Nabi sendiri melarang keras umatnya untuk memujinya secara berlebihan.

Suatu ketika ada seorang sahabat memuji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan: "Engkau adalah manusia terbaik di antara kami, putra dari manusia terbaik kami,…" kemudian beliau bersabda, "Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Nabi Isa A.S. Aku hanyalah seorang hamba, maka sebutlah Aku: Hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Dari sisi penamaan, patut diketahui bahwa kata naariyah merupakan pecahan dari kata naar (النار) yang artinya api. Maka bagaimana mungkin sesuatu yang isinya doa diberi nama yang mengesankan sesuatu yang buruk?. Tetapi ada yang menyebutkan bahwa asal usul nama Shalawat Nariyah itu diambil dari pengarangnya yakni Syaikh Nariyah (akan kami ulas dibawah).

Analisa Isi Shalawat Nariyah

Untuk meluruskan dan/atau menengahi uraian diatas tentang "kesyirikan Sholawat Nariyah serta yang Berlebihan" maka kita perlu menganalisa arti/terjemahan sholawat tersebut.

Seperti dilansir dari laman seteteshidayah.wordpress.com, Sebagian orang yang terlalu bersemangat mempersoalkan kata ganti "BIHI" (dengannya) pada lafadz shalawat nariyah di atas ditujukan kepada Rasulullah Muhammad SAW, maka hal itu adalah sebuah kesyirikan karena tidak boleh Rasulullah SAW bukanlah penyebab terurai segala ikatan dan kesulitan dan hilangnya segala kesedihan, serta dipenuhinya segala kebutuhan. Mereka mengatakan jika kata ganti “BIHI” diganti dengan “BIHA” yang artinya melalui shalawat itu sendiri maka Allah akan mengurai segala ikatan dan kesulitan dan hilang segala kesedihan, serta dipenuhinya segala kebutuhan maka hal ini menjadi benar.

Maka kepada saudara se-aqidah sesama muslim kita harus berusaha untuk husnudzon (berprasangka baik). Di dalam kaidah peradilan saja ketika mengadili orang, dikenal istilah praduga tak bersalah (presumption of innocence), walaupun ia jelas-jelas penjahat tetap harus didampingi pembela dan dijunjung tinggi kaidah ini. Apalagi ini dalam masalah agama kepada saudara sesama muslim, kok mudah sekali mengatakan syirik, sesat dan kafir?

Kata ganti "BIHI" di sini masih ada ruang penafsiran tergantung niat orang yang mengucapkannya. Jika ia benar-benar meyakini dan bermaksud Rasulullah-lah yang menguraikan kesulitan, menghilangkan segala kesedihan, memenuhi segala kebutuhan, maka tentu orang itu telah tergelincir dalam kesesatan dan kemusyrikan.

Namun seandainya yang dimaksud adalah bahwa melalui Rasulullah Muhammad s.a.w. kita mengenal agama ini, lalu dari situ kita jadi memahami agama ini, meyakini tentang Allah dan segala sifat dan kekuasaanNya maka dari situlah segala kesulitan kita menjadi terurai, segala kesedihan kita menjadi sirna, dan segala keinginan kita dikabulkan oleh Allah, maka hal ini adalah aqidah yang benar. Inilah mungkin yang dimaksud dengan perkataan ALLADZI TANHALLU BIHIL 'UQOD (terurai melalui mu segala ikatan), TANFARIJU BIHIL KUROB (dilepaskan / dihilangkan melalui mu segala kesedihan) dan seterusnya.

Terkadang makna dari kata-kata sangat relatif maksudnya dan bergantung pada prasangka yang ada di dalam otak. Jika prasangkanya sudah buruk apa yang diucapkan orang pun selalu nampak buruk dan salah. Terlebih dalam memandang kata-kata pujian yang disampaikan melalui puisi, lebih sering maknanya adalah majazi (bukan makna sesungguhnya). Sebagaimana orang yang jatuh cinta mengatakan "wajahmu rembulan", tentu jika dipahami apa adanya bisa dikatakan syirik. Namun maksudnya adalah wajahmu sangat cantik dan bercahaya seperti rembulan. Demikian pula ketika mengartikan lafadz WA YUSTASQOL GHOMAMU BIWAJ HIHIL KARIIM (dan dicurahkan hujan dengan wajahmu yang mulia), seperti yang tercantum dalam lafadz shalawat nariyah.

Pengagungan Berlebihan Terhadap Shalawat Nariyah
Adapun sikap sebagian orang yang terlalu berlebihan dalam meyakini keagungan shalawat nariyah sama buruk nya dengan sikap orang yang berlebihan dalam menyatakan nya sebagai syirik dan bid’ah. Situasi ini mirip seperti perkataan Ali bin Abi Thalib r.a. yang berkata :

Dua orang yang akan binasa, yaitu yang membenciku berlebihan dan mencintaiku berlebihan

Maka sebagian orang mengatakan dengan mengucapkan sekian ribu kali shalawat nariyah akan dihilangkan segala kesusahan dan terpenuhi segala keinginan. Mereka beranggapan, barangsiapa membacanya sebanyak 4.444 kali dengan niat agar kesusahan dihilangkan, niscaya akan terpenuhi.

Justru mengucapkan shalawat nariyah ini kita memuji Rasulullah s.a.w. yang melalui beliau lah kita memahami hakikat kekuasaan Allah yang dapat menghilangkan kesulitan dan mengangkat kesedihan. Melalui baginda Rasululillah ini sampailah pada kita firman Allah :
Katakanlah, ‘Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan siksa-Nya; sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti. (Q.S. Al-Isra’[17] : 56-57)

Melalui ajaran beliau pula kita mengetahui aqidah yang benar bahwa Rasulullah s.a.w tidak mampu mengangkat kemudharatan dan musibah yang menimpa kita dan hanya kepada Allah-lah kita bermohon untuk diangkat kemudharatan dan musibah yang menimpa kita.

Katakanlah, ‘Aku tidak kuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-A’raf [7] : 188)

Maka kita harus mengembalikan maksud dari shalawat nariyah itu kepada kedudukannya yang sebenarnya. Walaupun tidak terlarang menyusun dan membaca shalawat karangan orang sholeh, ulama atau sahabat, namun keyakinan atas perkataan di dalamnya haruslah tetap lurus dan benar. Bisa jadi maksud yang menyusun shalawat nariyah itu tidaklah demikian, sementara orang-orang yang mengkultuskan dan terlalu berlebihan dalam mengidolakannya memelencengkan maksud shalawat tersebut dan menambah-nambahinya dengan pengagungan yang berlebihan.

Sejarah / Riwayat Shalawat Nariyah

Sebagaimana yang sudah kami sebutkan pada awal halaman ini, bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan sholawat nariyah, karena memang shalawat ini tidak ada pada zaman Nabi. Namun ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa sholawat nariyah disusun oleh sahabat nabi yakni Syaikh Nariyah.

Dikutip dari laman indospiritual.com, Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.

Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang sama seperti syekh nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah minta terlebih dahulu.

Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.

Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.

Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi jumlah amalan itu tak lebih dari itba' (mengikuti) ajaran syekh.

Ada juga yang menyebutkan, Shalawat Nariyah konon disusun oleh seorang ulama magribi (sekarang disebut negara Maroko) bernama Ibrahim Attaziy Al-Maghribiy, shalawat inipun dikenal dengan nama shalawat Ta’ziyah Attafrijiyyah, namun orang Maroko sering menyebutnya shalawat nariyah. Wallahu 'alam, hanya Allah yang tahu.

Kejanggalan Sejarah/Riwayat Syaikh Nariyah (Penyusun Shalawat Nariyah)

Dari cerita tersebut di atas tentang Syaikh Nariyah, ada beberapa hal yang hendaknya kita perhatikan dengan seksama, yang pertama yakni: Benarkah ada sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam yang bernama Syaikh Nariyah?

Dilansir dari laman metafisis.net, Para sahabat Nabi adalah orang-orang yang beriman yang hidup di zaman, mereka dimuliakan oleh Allah dan dipuji oleh Allah dan Rasul-Nya dengan pujian Khairun Naas (Manusia Terbaik). Oleh karena itu, banyak diantara kalangan para ulama yang menaruh perhatian yang sangat besar tentang biografi dan perjalanan hidup para sahabat Nabi. Oleh karena itu begitu banyak kitab yang ditulis yang mengumpulkan biografi dan perjalanan hidup generasi terbaik ini dan beberapa generasi yang hidup di zaman kemuliaan Islam tersebut.

Sebut saja Hilyatul Awliyaa` yang ditulis oleh Al-Hafizh Abu Nu’aim Al-Asfahani. Ada lagi kitab Tahdzibul Kamal karya al-Hafizh Al-Mizzi, Shifatush Shafwah karya Imam Ibnul Jauzi, Al-Ishabatu fi Tamyizish Shahabah karya al-Hafizh Ibn Hajar al-’Asqalani dan berbagai kitab sejarah lainnya yang intinya adalah para ulama memberikan perhatian yang sangat besar terhadap biografi dan perjalanan hidup para sahabat Nabi.

Para dewan redaktur majalah As-Sunnah mengatakan, “Setelah meneliti berbagai kitab di atas dan juga referensi biografi lainnya, yang biasa diistilahkan para Ulama dengan kutubut tarajim wa ath-thabaqat, ternyata tidak dijumpai seorang pun di antara Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang bernama Nariyah. Bahkan sepengetahuan kami, tidak ada seorang pun Ulama klasik yang memiliki nama tersebut. Lalu, dari manakah orang tersebut berasal ??”

Sebenarnya ada sebuah kejanggalan pada nama orang yang disangka sebagai sahabat Nabi tersebut, yakni: jika kita terbiasa berinteraksi dengan hadits-hadits Nabi dan biografi para sahabat, belum pernah kita jumpai adanya nama sahabat Nabi yang mendapat ‘gelar’ “SYAIKH”. Perhatikanlah nama di atas, “Syaikh Nariyah”. Ini adalah sesuatu hal yang sangat tidak lazim terjadi di kalangan para ulama salaf, terlebih lagi para sahabat Nabi.

Cobalah seandainya seseorang sedikit saja membaca kitab para ulama yang menuliskan biografi para sahabat, ketika mendengar atau membaca nama Syaikh Nariyah yang disangka sebagai sahabat Nabi, maka ia akan merasakan sesuatu yang aneh, ganjil dan tidak lazim. Mungkin –Allahua’lam- orang yang membuat kisah ini adalah orang yang tidak terbiasa berinteraksi dengan nama para sahabat Nabi, sehingga ia melakukan tindakan yang cukup fatal dan dianggap ganjil oleh orang-orang yang terbiasa dengan biografi para sahabat Nabi.

Dari sini saja kita sudah sangsi tentang keshahihan kisah tersebut sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa tidak ada sahabat Nabi yang bernama Syaikh Nariyah. Jadi, penyandaran shalawat ini kepada sahabat Nabi yang bernama Syaikh Nariyah sangat diragukan kebenarannya.

Kemudian yang kedua, kisah tersebut di atas dinukil dengan tanpa sanad sehingga bagi orang-orang yang memahami betul pentingnya sanad dalam sebuah riwayat, mereka akan sangat sulit melacak keotentikan cerita di atas. Jangankan sanad, artikel tersebut juga tidak mencantumkan referensi dari mana kisah itu dinukil. Sepertinya, -Allahua’alam- orang yang membuat kisah di atas bukanlah orang yang memiliki amanah ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan karena gelapnya asal-usul dan periwayatan kisah tersebut di atas.

Imam ‘Abdullah bin al-Mubarak pernah berkata, “Isnad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada isnad, seseorang akan bebas mengatakan apa yang dikehendakinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah dalam muqaddimah Shahihnya).

Jadi, memang sangat diragukan kalau "Syaikh Nariyah" adalah sahabat nabi. Karena kami sendiri (Admin Blog Khusus Doa) baru tahu setelah baca riwayat tersebut, kalau ternyata ada salah satu sahabat nabi yang gelarnya "Syaikh". Padahal, kalau kita mau pelajari dari sekian banyaknya nama-nama sahabat nabi, tidak ada yang namanya Syaikh dan/atau Nariyah.

Sebagaimana dikutip dari laman id.wikipedia.org, beberapa sahabat nabi yang terkenal adalah sebagai berikut :
  • Abdullah bin Umar
  • Abdurrahman bin Auf
  • Abu Bakar
  • Abu Dzar Al-Ghiffari
  • Abu Hurairah
  • Abu Ubaidah bin al-Jarrah
  • Ali bin Abi Talib
  • al-Qamah
  • Amru bin Ash
  • Bilal bin Rabah
  • Hakim bin Hazm
  • Hamzah bin Abdul Muthalib
  • Khalid bin Walid
  • Mua'dz bin Jabal
  • Mua'wiyah bin Abu Sufyan
  • Mus'ab bin Umair
  • Salman al-Farisi
  • Sa'ad bin Abi Waqqas
  • Sa'id bin Zayd bin `Amr
  • Thalhah bin Ubaidillah
  • Zaid bin Khattab
  • Umar bin Khattab
  • Usamah bin Zaid bin Haritsah
  • Usman bin Affan
  • Uwais Al-Qarny
  • Wahsyi
  • Zubair bin Awwam
Dan masih banyak lagi sahabat nabi yang lainnya, namun tidak ada yang bergelar "Syaikh" dan/atau nama Nariyah.

Keistimewaan / Keutamaan Shalawat Nariyah

Dari berbagai uraian diatas yang penuh kontroversi, baik dari segi arti, makna atau terjemahan shalawat nariyah yang mana ada yang mengatakan sebagai kesyirikan (tergantung kita menyikapinya) serta sejarahnya yang sangat janggal karena tidak ada sahabat nabi yang bernama Syaikh Nariyah, namun bagi orang-orang yang percaya tentu shalawat nariyah memiliki keutamaan dan/atau keistimewaan.

Dilansri dari laman nu.or.id, Seperti halnya shalawat badar yang sangat populer, shalawat Nariyah juga tidak kalah populernya di kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada Allah SWT.

Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4.444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”

"Shalawat nariyah ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”

Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia... Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.

Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal­-amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al­Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.

Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).

Video Ceramah Agama tentang Sholawat Nariyah

Untuk meyakinkah kita semua seputar kontroversi shalawat nariyah sebagaimana yang sudah kami paparkan diatas yang dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini kami sajikan video Ceramah Agama tentang Shalwat Nariyah, Disampaikan oleh KH. Thoifur Mawardi, di alun-alun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 7 Maret 2011, saat acara "Purworejo Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.



Pengamalan Sholawat Nariyah

Kami sendiri (Admin Blog Khusus Doa) adalah orang yang termasuk sering (pernah) mengamalkan shalawat nariyah, karena memang dari usia anak-anak hingga sekarang, shalawat ini masih sangat populer dan terus di dibaca dan/atau diamalkan. Adapun untuk (kesyirikan) shalawat nariyah jujur saja baru tahu setelah baca-baca artikel tentang shalawat nariyah, karena sebelumnya belum pernah dengar kalau shalawat ini terdapat makna yang syirik. Namun kami menanggapi bahwa arti makna yang terkandung dalam shalawat nariyah tergantung dari sudut pandang kita, bagaimana cara kita menyikapi makna dari sholawat itu sendiri, sebagaimana yang sudah kami paparkan di atas tentang "Analisa Isi Sholawat Nariyah".

Dikampung halaman kami, shalawat nariyah merupakan salah satu shalawat yang selalu jadi andalan sebagai salah satu puji-pujian (shalawatan) setelah mengumandangkan adzan. Jadi, setelah adzan selesai sembari menunggu imam dan iqomah, biasanya muadznin mengumandang shalawat (bahasa kampung kami puji-pujian) salah satu sholawat yang sering dibaca adalah shalawat nariyah.

Pengalaman mengamalkan shalawat nariyah saat masih duduk di bangku Aliyah (Setera dengan SMA), ketika ada pembangunan sekolah, seluruh siswa-siswi setiap hari sebelum memasuki kelas untuk belajar, dikumpulkan di lapangan sekolah untuk membaca sholawat nariyah secara berjama'ah sebanyak 11 kali.

Selain itu, saat kami di Pesantren, dan waktu itu ada pembangunan gedung pesantren, setiap selesai sholat isya para santri berkumpul di aula dan mengamalkan shalawat nariyah secara berjama'ah. Kami tidak ingat betul berapa banyak amalan sholawat nariyah yang waktu itu dibaca, tapi seingat kami, lebih dari 1.000 kali membaca sholawat nariyah, pada waktu itu.

Kesimpulan

Dari semua uraian yang sudah dipaparkan, setidaknya dapat kita ambil kesimpulan tentang sholawat nariyah yang mana diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Makna Sholawat Nariyah bisa menjadi syirik jika seseorang memandangnya atau mengartikannya semua kesusahan, kesulitan, menghilangkan bencana, terkabul keinginannya semata karena Nabi Muhammad. Padahal, sebagaimana yang kita ketahui bersama, yang bisa menghilangkan kesulitan, menghilangkan bencana, memenuhi kebutuhan, dan mengabulkan keinginan serta doa hanyalah Allah (Pahami Analisa Isi Sholawat Nariyah).
  2. Sejarah atau riwayat Sholawat Nariyah yang disusun oleh Syaikh Nariyah sebagai sahabat nabi dan merupakan orang yang pertama masuk surga bersama nabi SANGAT DIRAGUKAN. Karena dalam sejarah sahabat-sahabat nabi, tidak ada satu pun sahabat nabi yang namanya "Syaikh" Nariyah dan riwayat tersebut juga tidak memiliki Sanad, sehingga bagi orang-orang yang memahami betul pentingnya sanad dalam sebuah riwayat, mereka akan sangat sulit melacak keotentikan cerita/kisah tersebut.
  3. Dalam riwayat lain yang menyebutkan shalawat Nariyah konon disusun oleh seorang ulama magribi (sekarang disebut negara Maroko) bernama Ibrahim Attaziy Al-Maghribiy, shalawat inipun dikenal dengan nama shalawat Ta’ziyah Attafrijiyyah, namun orang Maroko sering menyebutnya shalawat nariyah, ini mungkin bisa jadi ada benarnya. Sebagaimana tersirat dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4.444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah)."
  4. Meski riwayat asal usulnya belum jelas secara pasti, namun selagi kita berfikir positif dalam menyikapi makna sholawat nariyah yakni hanya kepada Allah lah kita memohon sesuatu, maka syah-syah saja untuk mengamalkannya. Lagi pula membaca sholawat nariyah bukanlah kewajiban, sehingga apabila orang tidak mengamalkannya tidaklah berdosa, dan yang mengamalkannya tentu akan mendapat pahala dan hikmah dibalik sholawat nariyah.

Bagaimana menurut Anda....????

Sumber referensi :

  • http://www.konsultasisyariah.com/mengapa-shalawat-nariyah-dilarang/
  • https://seteteshidayah.wordpress.com/2012/11/01/apakah-shalawat-nariyah-bidah/
  • http://www.indospiritual.com/artikel_mengenal-keampuhan-sholawat-nariyah.html
  • http://metafisis.net/2011/08/28/kisah-tahayul-dibalik-munculnya-shalawat-nariyah/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Sahabat_Nabi
  • http://namafb.com/2012/08/24/kumpulan-ratusan-nama-sahabat-nabi/
  • http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,16656-lang,id-c,ubudiyah-t,Shalawat+Nariyah-.phpx

74 komentar untuk "Sejarah, Bacaan Sholawat Nariyah dan Artinya yang Penuh Kontroversi "

  1. dari pada nyanyi lagunya Iwan Falas..mending showatan bro...gitu aja repot

    BalasHapus
  2. semua tergantung niat...dan Allah swt maha mengetahui apa yang di hati hambanya....

    BalasHapus
  3. "smoga allah S.W.T senantiasa melindungi kita, amin..

    BalasHapus
  4. Ya namanya saja Sholawat Nariyah, kenapa nggak Sholawatul Jannah yah?

    BalasHapus
  5. Ulasan nya sangat baik.. Sekedar menambahkan & membantu terkait informasi mengenai sejarah shalawat Nariyah. Asal usul shalawat ini bisa di telusuri dari bbrp aliran thariqat, dalam hal ini yg paling mendekati ada pada thariqat syatthoriyah dmn salah satu syeikh mursyid nya urutan ke 15 dari rantai silsilah keilmuannya yg bernama Syeikh Muhammad Al Maghribi(955-1007) dalam thariqat tsb memperoleh keterbukaan/ilham untuk menggubah shalawat nariyah/tafrijiyyah al qurthubiyah ini dijamannya dan menjadi salah satu shalawat yg dawam diamalkan aliran thariqat tsb sebagai pujian atas Nabi Saw.

    BalasHapus
  6. makasih gan tentang sedikit pemahamanya,,, tapi yg jelas semuanya tergantung kita lagi seperti yg agan sampai'in,,, toh benar atau salah itu kembali lagi sama Tuhan Yang Maha Esa(Allah)

    BalasHapus
  7. Terima kasih admin ,sngat rinci dan bermanfaa'at mnbah ilmu.
    .. ,barakalla
    h.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu'alaikuim wr. wb.
      Makna sholawat nariyah sebagaimana tersebut diatas kayaknya salah paham dalam memaknainya, menurut saya sholawat nariyah begitu pula sholawat2 lainnya merupakan sarana tawasul, artinya semua doa kita akan mudah terkabul bila kita memintanya dengan lantaran junjungan kita nabi Muhammad Saw, tapi trims yg bnyk buat admin telah dengan ikhlas mempostingx.

      Hapus
  8. Iya bener kalo saya melihat isi solawat nariyah lebih media tawasul atau wasilah. Berdoa melalui perantara nabi muhammad.saw
    Bagi yg menyakini solawat nariyah terus amalkan
    Bagi yang tidak sepedapat legowo lah
    Keyakinan mu ada milik mu keyakinan ku adalah milikku. Sollu ala nabi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya setuju yang ga suka biarin aja sodaraku

      Hapus
  9. الذي
    = yang

    Penjelasan :

    الذى disini Adalah Isim maushul tunggal laki2 yg menjadi na’at/shifat dari محمّد

    تَنحلّ به العُقد

    Dengannya akan terlepas beberapa ikatan (kesusahan2)

    تَنحلّ adalah Fiil mudlori’ dari madli َانحلّ yang mengikuti انفعل yang berfaidah menjadi Muthowaahnya فعّل dan menjadi shilahnya isim maushul الذى
    yang artinya adalah akan terlepas.
    muthowa'ah adlah hasilnya bekas/kesan/akibat tatkala fi'il muta'adi berhubungan dengan maf'ulnya

    Contoh Muthowa’ah :

    حلّل الله ُ العقدَ فانحلّ
    = Allah telah melepas beberapa ikatan (kesusahan), maka beberapa ikatan (kesusahan) terlepas.

    Jadi terlepasnya beberapa ikatan (kesusahan) akibat dari Allah telah melepasnya. Begitu juga pd kalimat تَنحلّ menjadi jelas bahwa yg melepas adalah Allah karena faidah kalimat tsb adalah hasilnya bekas/kesan/akibat

    وتَنفرج به الكُرب

    Dan dengannya akan terbuka beberapa kesulitan

    تَنفرج adalah fi’il mudlori’ mabni ma’lum (kalimat aktif) dari madli انفرج mengikuti انفعل yang berfaidah menjadi Muthowaahnya فعّل dan menjadi shilahnya isim maushul الذى dengan menggunakan huruf athof wawu yang artinya adalah akan terbuka
    Penjelasannya sama dgn تَنحلّ dan tidak perlu di ulang......

    وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ

    Dan dengannya akan dipenuhi/ditunaikan beberapa kebutuhan

    تُقْضَى adalah fi’il mudlori’ mabni majhul (kalimat pasif) dari madli قضي dan menjadi shilahnya isim maushul الذى dengan menggunakan huruf athof wawu. الْحَوَائِجُ adalah naibul fa’ilnya
    Fi’il Mabni Majhul adalah Fi’il yg tidak menyebutkan fa’ilnya (subyek) karena sudah diketahui atau disamarkan. Dan yang mengganti posisi fa’il dinamakan naibul fa’il
    Naibul Fa’il adalah Isim yg dirofa’kan baik secara lafadh atau mahal, menggantikan dan menempati tempatnya Fa’il yg tidak disebutkan.

    Contoh :

    تَقْضِى اللهُ الْحَوَائِجَ
    Allah akan memenuhi beberapa kebutuhan
    Karena yg memenuhi kebutuhan hanyalah Allah (sudah diketahui), maka fa’ilnya tdk disebutkan dan fi’ilnya dijadikan mabni majhul, menjadi تُقْضَى الْحَوَائِجُ

    وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ

    dan akan diperoleh beberapa keinginan dan kematian yang baik (husnul khotimah) dan awan menurunkan hujan (kesedihan menjadi kebahagiaan) dengan wajahnya yang mulia

    Semua fi’il2nya berbentuk Majhul (tidak menyebutkan fa’il) karena sdh diketahui fa’ilnya yakni Allah. Penjelasannya sama seperti sebelumnya

    بِهِ
    Dengannya/sebab beliau

    Bak adalah Huruf jer yang mempunyai arti sababiyyah(sebab) dan berta’alluq (terhubung) pada fi’il. Jadi nabi dijadikan sebab (wasilah/perantara) atas terlepasnya beberapa ikatan (kesusahan2) dan terbukanya beberapa kesulitan, dst.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ALhaMDuLiLLaH barokahnya mempelajari bahasa arab
      Haturnuhun pisan
      JaZaKuMuLLoH KhoiRon KaTsiRon
      ALhaMDuLiLLaH

      Hapus
    2. Maaf,dari ulasan bp.zaka sofwan,saya ingin meyakinkan, jadi kesimpulannya sholawat nariyah baik untuk diamalkan nggih??terimakasi

      Hapus
    3. akan lebih selamat beramal dengan amlan yang dicontohkan, seperti tata cara solat wudu puasa zakat haji, sholawat dzkir juga sesuai yang diajarkan nabi shallallahu alaihi wasallam...

      TAPI BIAR BAGAIMANAPUN SEMUA TERGANTUNG DARI MASING2 AJA, YANG BENAR HANYA ALLAH KALO ADA SALAH MAKA SEMUA KESALAHAN ITU DATANGNYA DARI DIRI KITA SENDIRI

      Hapus
    4. Subhanallah..
      Insya Allah manfaat lugoh arabiyah nya..

      Hapus
    5. Masya'allah tabarakallah... Zaka Sofwan memang oke ilmu nahwu n sorrofnya. Orang MU perlu belajar...

      Hapus
    6. Paling aman adalah beribadah seperti yg dicontohkan Rosulullah shallallahu alaihi wassallam saja. Jangan membuat2 jenis ibadah baru yg tidak ada tuntunannya. Apakah kalian tidak percaya bahwa syariah yg dibawa Rosullulloh kurang lengkap sehingga kita menambah2i jenis ibadah baru? Seolah2 kita lebih tahu jenis ibadah dari pada Rosullulloh. Islam sudah lengkap dan sempurna tidak usah ditambah2i lagi.

      Hapus
  10. Hati hati dengan referensi dan kesimpulan gan semua mengacu ke satu sisi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya'alloh Mas Zaka Sofwan benar. Kalau menurut Pak Teguh Eko Setio gimana ilmu nahwu sorrofnya, mohon dijelaskan yg benar

      Hapus
  11. Seandainya klo ga ada nabi muhhamad SAW kita mgkin penyembh berhala dan sholawat nariyah pujian untuk nabi muhhamad SAW Beliolah yg memberi terang dalam kegelapan yg menutun kita kejalan yg benar maka bersholawatlah

    BalasHapus
  12. salawat nariyah adlh pujian yg sempurna kpad rasulullah.karn rasululla adalah rahmat yg dihadiahkn oleh allah kepada semua nakhluknya amin...

    BalasHapus
  13. Penulis blog ini kalau saya perhatikan dari tulisannya sepertinya agak rada-rada sedikit kurang cerdas. Air beriak tanda tak dalam ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih masukkannya,
      Perlu diketahui kami disini tidak bermaksud menggurui, akan tetapi kita belajar bersama, dan jika ada yang salah mari kita benarkan bersama-sama.

      Sehubungan dengan artikel diatas, kami sengaja mengumpulkan beberapa materi tentang sholawat nariyah yang ternyata kontroversi bagi sebagian masyarakat. Namun seperti yang kami uraikan di akhir artikel, semua tergantung dari diri kita masing-masing dalam menilainya.

      Hapus
    2. HALIM SONNY----maaf mas lebih baik kita memberikan masukan atau referensi lain kepada penulis daripada mengatakan penulisnya kurang cerdas...karena saling mengingatkan dalam kebaikan itu mendapat pahala..

      Hapus
    3. Kurang cerdas gimana, coba Pak Halim Sonny jelaskan tentang nahwu sorrofnya

      Hapus
  14. uraian artikelnya sangat menambah wawasan, dengan berbedanya penafsiran, lebih baik kita kembalikan kesadaran kita sendiri, apapun amalan baik yang kita kerjakan "positif thinking dan kembali pada niat" hanya ditujukan dan dimohonkan kepada ALLOH SWT,

    BalasHapus
  15. coba pahami/kaji ulang betul2 arti dari nariyah....apakah nabi muhammad SWT mengajari sholawat itu pada ummatnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. artikelnya bagus menambah wawasan,
      kebanyakan dari kita lebih sering mengamalkan amalan-amalan yang tidak diajarkan Rasulullah Shalallahu alaihi Wasalam, padahal masih sangat banyak sunnah-sunnah yang belum kita amalkan

      Hapus
    2. contohnya membaca Surat Al-Kahfi, tiap hari Jum'at, gan.....

      Hapus
    3. Gini aja Gan Hari Fitra, orang yang cinta selalu menyebut namanya... berpikir positif jangan berpikir sempit yaa...

      Hapus
  16. Apa betul Naariyah itu artinya penghuni neraka?

    BalasHapus
  17. memang kita harus shalawat kepada nabi dan rasulnya karena apakah kita yakin sekarang ini doa kita akan diterima tanpa adanya pengantar yaitu nabi dan rasul ..cari kerja aja harus ada lamaranya ....soal shalawat nariyah banyak orang khususnya di internet mengganti hurufnya karena tidak menyukai bersholawat ''sesungguhnya apapun sholawat selama baik allah swt sungguh melihat apapun amal yang kau lakukan walaupun sebesar biji kurma

    BalasHapus
  18. Pemahaman seseorang dan keyakinan seseorang itu pasti ada perbedaan.
    Ambil yang baiknya tinggalkan yang buruk.

    Jika anda yakin baca jika anda tdk yakin jangan di baca.

    Pemahaman sya seperti banyak orang yang yakin.
    Dalam artian shalawat berarti mendoakan rasullulah.

    Shalawat nariyah menurut pengertian d atas yang katanya Syirik.
    Tp menurut ane sih bukan syirik tp hanya sebatas sebagai perantara agar d kabulkannya hajat melalui rasullullah.

    Allah berfirman bershalawat lah kepada nabi muhammad. Aku juga bershalawat untuk nya
    Jika anda bershalawat 1x allah akan balas 10.

    Ketika berdoa kita d anjurkan dlam setiap kata kata doa ada shalawat untuk rasullullah agar doa kita terkabul.
    Begitulah doa yg terbaik karena kita d suruh bershalawat.
    Contohnya :
    Allahuma ina nasaluka slamatan pidin terus brhalawat.Allah humma shalliala muhammad wa ala ali muhamad kama shalaita ala ibrahimm trus brdoa lagi dan seterusnya.itulah doa tebaik untuk kita dan untuk rasullullah.

    Seperti itulah shalawat nariyah yg saya pahami.

    BalasHapus
  19. Alhandulillah
    Sip, salah satu bemtuk doa bacaan wajib kita.

    BalasHapus
  20. assalaualaikum warohmatullahiwabarakatuh salam sejah tera buat saudaraku,semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT,amin ya Robbal alamin.saya akan memulai tanggapan ini dengan firman Allah SWT; sesungguhnya sayiton itu musuh yang nyata bagi mu.dan dalam firman lain Allah memperingatkan kita agar selalau memohon perlindungan pada Nya ( Auzubillahiminas syaitonirozim )dari kesesatan dan ingkarnya iblis latnatullah yang tak henti2 mebuat was2 umat muslimin dari ketentuan Allah dan Rasulnya Muhammad SAW ( Alquran dan sunnah ).Adapun tanggapan saya terhadap artikel ini iyalah mari kita sama2 memohon ampun pada Nya semoga kita diberi keselamatan dalam islam dan iman,amin..soal sholawat yg ditulis pd artikel di atas,klw ngk khilaf saya sholawat ini di lantunkan menggunakan alat musik atau dlm wkt2 tertentu.klw tujuan kita menginginkan keberkahan,keselamatan dari ALLah dan menjadi pengagum dan pengikut rasul Allah alangkah baik nya kita mengerjakan sholat2 sunah yg telah diajarkan nabiyullah dan sudah tidak ada perdebatan atasnya dan sudah dilakukan oleh para sahabat beliau.Dan tanpa mencontoh dari manusia yg mungkin dia telah di uji oleh Allah dalam ketaatanya atau malah dia adalah musuh2 islam yg bersembunyi dalam atas nama kecintaan pada rasul Allah.Nauzubillahi min zaliq..Mohon maaf atas kekeliruan yg saya tulis dan pada Allah saya mohon perlindungan dan pengampunan.amin...ya Robbalalamin.wassalamualaikum.............

    BalasHapus
  21. Sangat bagus uraiaan di atas.
    Sholawat Nariyah ibarat kan obat yg bisa menyembuhkan kita saat sakit, tetapi yg menyembuhkan kita sakit adalah Alloh SWT.
    Dan obat itu adalah perantara.
    Seperti Halnya Nabi Muhammad sebagai obat hati manusia, sebagai penenang kita, agar kita bisa lebih mendekat kepada Alloh SWT.
    Melewati perantara Nabi Muhammad.
    Tinggal kita mengolah fikiran, hati, dan tujuan kita... Nabi Muhammad membawa syafaat yg besar membawa kita dari jahiliah ke zaman yg lebih berakal, memang semua bersumber dari Maha Sumber, Maha Segalanya Alloh SWT tetapi Alloh melantarkan perantara kepada Nabi Muhammad untuk membawa kita ke zaman sekarang.
    Seperti halnya orang tua mendoakan anak-anak nya agar perantara doa kita Ke Alloh SWT semakin banyak, semakin cepat sampai, semakin cepat doa kita terkabul.

    BalasHapus
  22. Mari bersama2 Belajar untuk memahami, bukan hanya paham... kalau sekedar paham maka akan menimbulkan pertentangan dan perselisihan yang dapat memecah belah umat. Khususnya umat muslim...

    BalasHapus
  23. Betul,kita berdo'a hanya kepada allah swt,biar lebih afdol,kits lewat perantara/tawashul dgn nabi muhammad saw,yg bilang sholawat nariyah syirik,orangnya tu asih dangkal ilmu agamanya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas, apakah lbh bagus shalawat yg diajarka nabi atau karangan manusia yg gak tau asal usulnya, berfikirlah jernih. Masih banyak lagi amalan2 yg diajarkan nabi yg blm kita amalkan.

      Hapus
  24. Terima kasih informasinya..
    Saya dan keluarga saya sering mengamalkan sholawat ini rutin..
    Alhamdulillah Allah selalu memudahkan rezeki kami sekeluarga..
    Yg terpenting adalah sholawat ini di amalkan dg keikhlasan dan hanya mencari ridho Allah..
    Semua tergantung niat dlm hati kita..
    Semoga Allah melindungi ummat muslim yg mendambakan kerukunan ummat, bukan perpecahan ummat. Amiiin..

    BalasHapus
  25. ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLOHIWABARAKAATUH,

    KEPADA IHFAH FILLAH KALAU KITA PUNYA MASALAH ATAU PERSELISIHAN PENDAPAT, KITA KEMBALIKAN PADA SYARIAT ISLAM YANG SUMBERNYA DARI ALLOH SWT (AL-QURAN) DAN ROSULNYA (HADIST TENTUNYA YG SHOHIH). DALAM USUL FIQIH DIJELASKAN BAHWA SETIAP PERIBADATAN HUKUM ASALNYA ADALAH HARAM DILAKSANAKAN KECUALI ADA DILNYA. KALAU SHOLAWAT NARIYAH TIDAK ADA DALIL YG SOHIH MESTINYA KITA TINGGALKAN. KITA BERSHOLAWAT DENGAN SHOLAWAT YG DIAJARKAN OLEH ROSULLULLOH. DENGAN DEMIKIAN SEBENARNYA MASALAH SELESAI.

    WASSALAM

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu alaikum , UNKNOWN , Usul pqih yg mengatakan asal ibadah itu Haram perlu di kaji dengan cerdas. Dalam kaidah apa usl piqih ini bisa di terapkan . karena banyak hal ibadah yang derajatnya wajib pun , tapi dalam teknis / melaksanakanya kita tidak menemukan dalilnya. Jadi kita harus mmemahami dalam kaidah ibadah apa usul ibadah itu haram.

      Hapus
  26. Allah tidak serumit pemikiran kita
    Yg penting "ikhlas"
    Insyaallah akan berkah

    BalasHapus
  27. Assalamualaikum warohmatullaahi wabarokatuh...kalau saya mending yg simple,jelas,ijazahnya paling kuat للَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ibarat mobil yg melaju itu di jalan yg aman,bukan pinggiran sungai yg sewaktu waktu bisa mencelakakan diri....kalau ada yg aman ngapain ngambil yg gak jelas keamanannya...soalnya syetan itu suka memancing orang beriman dengan sesuatu yg terlihat kebajikan tp ternyata kebathilan....

    BalasHapus
  28. jika arti kalimat secara jelas sudah syirik gak usah di beri pemahaman yg nerupakan pemaknaan pribadi sedangkan arti kata sudah jelas....sama seperti mengajakorang minum khomer "minum ini brandy bukan khomer minum aja asal gak mabuk" nah ini kata pancingan kpd hal buruk di beri frame yg seolah2 terlihat baik....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar saudaraku, kalau ada keraguan knapa mesti di teruskan..toh masih banyak amalan lain yang lebih afdol
      Begitulah seharusnya,tinggalkan keragu raguan itu akan lebih baik..Alloh maha tau segalanya

      Hapus
  29. menurut ane sholawat=do'a, jika do'a/atau sholawat yg pernah di ajarkan rasol kita amalkan maka menjadi SUNAH, jika do'a/sholawat dgn menggunakan kata2pribadi sesuai hajat/kondisi jatuhnya mubah dengan kata2 yang baik/sekedar wasilah. membuat do'a sendiri bolehkan??
    tp bagi yg kaum melarang sbnarnya jg tdk 100% salah, mungkin krn terlalu berhati2 dlm beragama juga baik, untuk menghindari hal2 mengkultuskan nabi berlebih hingga kelak dikwatirkan makna/maksud berubah dalam berapa dekade turunan cucu cicit kita salah mengartikan hingga terjadi penyembahan/kepada nabi seperti terjadi pd umat2 dahulu menyembah nabi/orng2 saleh diantara mereka. karna islam agama terakhir mk perlu keberhatian yg bs ketat dlm pemurnian sunnah utk mencegah hal itu.
    contoh kecil : ziarah kubur ada kebaikan maksud yang terkandung, tp sekaligus ada kesyirikan yg mengancam, sehingga sebagian aliran melarang keras/haram, sy pikir tdk salah dan baik juga, karna niat nya menjaga umat, bukan utk generasi kita tp keberlangsungan akidah berapa "RIBU TAHUN KEDEPAN".
    jd saudara ku skalian semua benar, dan saling menghargai sudut pandang masing2.
    saya pribadi tidak menyalahkan sholawat nariyah, saya juga suka membacanya yg mempunyai makna sirr yg dahsyat, tp sy juga paham dan tdk menyalahkan yg melarang sholawat nariyah asalkan tdk mengada2 tuduhan syirik, tp alasan keberhatian/menjaga kemurnian sunnah utk brp ribu tahun kedepan saya setuju, insyallah cukup saya yg mengamalkan dan tdk mengajarkan kepada anak cucu saya demi langgeng kemurnian islam, tp insyaallah agama ini kuat krn sumber alqur'an dan hadist selalu terjaga baik kemurnian bahasanya,hafizd maupun janji Allah yg akan menjaganya.
    oleh karna itu saudaraku, perbedaan ini merupakan rahmat dan indah jika kita saling memahami sudut pandang masing kemudian menghormati selalu bersikap cerdas,jujur dan iklhas dalam agama.Insyallah. WALLAHU A'alam.

    BalasHapus
  30. Bismillah.menurut saya pemahaman admin dalam menafsirkan makna dari shalawat ini sedikit keliru.karena kekeliruan tadilah maka admin menyimpulkan shalawat ini bermakna syirik.saya hanya mengingatkan,janganlah sesekali kita mensyirikan amalan2 tertentu,jika kita sendiri belum bisa memahami makna dari amalan itu dg sempurna.disini saya berpendapat,shalawat adalah salah satu cara kita berdoa kepada allah,kita meminta kepada allah.kita memohon kepada allah,kita panjatkan doa kita kepada allah agar allah memberikan keberkahan kepada rasullullah beserta keluarganya.kenapa allah menyuruh kita bershalawat kepada rasulullah dan keluarganya.ada beberapa hal yg bisa saya sampaikan,kemungkinan bisa menjadi renungan buat kita bisa berfikir.
    1.nabi kita muhammad saw adalah kekasih allah,makhluk allah yg paling dekat dg allah melebihi siapapun.doa dan syafaat dari rasulullah paling utama dikabulkan oleh allah.
    2.didalam alquran sendiri,allah beserta malaikat2nya bershalawat kepada rasul.berarti nabi muhammad saw adalah makhluk yg paling dimuliakan oleh allah sendiri.
    3.layaknya nabi ibrahim beserta keluarga dan keturunannya yg beriman kepada allah,yg allah telah memberikan berkah dan kenikmatan dalam kehidupannya,kita sepatutnya memintakan hal yg sama kepada allah agar berkah dan kenikmatan itu diberikan kepada nabi muhammad saw beserta keluarga dan garis keturunannya,yg mana sampai sekarang ini,karena sebab merekalah kita masih bisa merasakan nikmat iman dan islam dalam hidup kita.karena perjuangan merekalah kita bisa mengenal allah,kita diajarkan cara beribadah dan berdoa kepada allah agar semua keinginan kita bisa terpenuhi.
    4.tak ada satupun makhluk allah dimuka bumi ini yg lebih memikirkan umatnya daripada dirinya sendiri bahkan sampai diakhirat nanti melebihi nabi kita muhammad saw,bahkan melebihi rasul dan nabi2 sebelumnya.
    Disaat nabi dan rasul terdahulu telah menggunakan doa pamungkasnya didunia agar allah memberikan mukjizat kepada mereka,disaat hidup mereka terancam .sedangkan diakhirat doa mereka tidak akan lagi bisa dipergunakan.lain halnya dg nabi muhammad saw,doa pamungkas nya adalah meminta kepada allah diakhirat nanti agar bisa memberi syafaat buat kita sebagai umatnya,bukan meminta buat dirinya sendiri.dan itu dikabulkan oleh allah.
    5.jika ada yg bershalawat kepada nabi,maka nabi mendengar orang2 yg mendoakannya. Dan nabi pun meminta kepada allah agar segala keinginan orang yg mendoakannya dikabulkan.itulah sebabnya allah mengabulkannya,karena allah mengabulkan permintaan dari kekasihnya sendiri. Apalagi kita bershalawat berulang2 kali setiap harinya,maka kemungkinan allah akan mengabulkan keinginan kita semakin besar.
    Itulah pendapat saya,jadi bershalawat itu bukanlah meminta kepada nabi muhammad,tetapi memanjatkan doa kita kepada allah melalui meminta diberikannya keberkahan kepada nabi kita muhammad saw beserta keluarganya, agar nabi muhammad saw mendengar shalawat kita,dan mendoakan kita kembali kepada allah.
    Jika ada kekeliruan dlm tulisan saya mohon dimaafkan.

    BalasHapus
  31. Buat admin terima kasih.... makin nambah wawasan saya. Menurut saya Kesimpulannya tergantung dari niat dan hanya allah swt yang tahu kebenarannya..

    BalasHapus
  32. itu bukan syirik namanya,tapi tawasul melalui nabi,sholawat nariyah itu adalah hasil inkhisab syaikh maulana magribi yg dibukakan Allah untuknya,bukan karangannya sendiri,(biar gak salah kaprah lihatlah dg sisi syariat dan hakikat,juga pelajari dan fahami tentang nur muhammad.)

    BalasHapus
  33. Kalau saya sendiri hanya membaca Shalawat yang jelas tuntunannya melalui kitab-kitab Hadits dimana tidak ada kontroversi di dalamnya.
    Saya setuju bahwa Nabi Muhammad SAW dapat memberikan syafaat bagi ummatnya kelak, tetapi itu atas izin Allah.
    Akan tetapi saya tidak setuju bila kita mengarang sesuatu tentang Nabi Muhammad yang tidak didasarkan pada dalil Al Quran dan Al Hadits yang shahih.
    Mohon kiranya kita saling memaafkan bila ada perbedaan dalam keyakinan.
    Allahu a'lam.

    BalasHapus
  34. rosulullah SAW bersabda : tinggalkanlah yg meragukan

    BalasHapus
  35. Alhamdulillah.. Trmksh admin yg tlh posting begitu rinci nya.
    Sy paham pasti admin menghindari gesekkan" trhdp saudara" kita yg berbeda madzhab.
    Menurut sy skrg pun byk shalawat yg memuji Nabi yg makna nya hampir sama dgn makna Shalawat Nariyah.
    Ketauhilah saudara".. Pujian utk Nabi Muhammad tdk lbh memaknai bahwa Beliau Rasulullah SAW adalah sbg penyambung yg kuat kpd Allah SWT. Jd, dlm berdo'a pun kita hrs memulai/mengakhiri dgn shalawat kpd Nabi Muhammad SAW. Kalo tdk maka akan terombang-ambing do'a kita.
    Wallahu A'lam

    BalasHapus
  36. Mohon izin komentar.

    Syukur alhamdulillah jadi pelajaran bersama ya. Artikelnya cukup tajam, membahas solawat nariyah. Ada beberapa kesalahan penerjemahan contohnya kalimat berikut. Artinya : "Segala ikatan dan kesulitan bisa lepas karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam"

    Seharusnya.

    Artinya : "Segala ikatan dan kesulitan bisa lepas karena NYA"

    Mohon admin perbaiki terjemahannya ya, mengingat kita sama-sama dihisab di yaumul akhir nanti. (Semoga kita siap mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di hari tsb)

    lagi pula selama solawat nariyah ini di awal kalimatny ada kata2 ALLOHUMMA (ya Alloh), kita masih meminta kepada Alloh.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  37. Dewan Pakar Aswaja NU Center Jawa Timur KH Ma’ruf Khozin mengatakan, jika beralasan karena ketidakjelasan siapa pengarangnya, maka Mufti Mesir, Syaikh Ali Jumah yang digelari Allamah Ad-Dunya, mendapat sanad yang sempurna dari gurunya Syaikh Abdullah al-Ghummar.

    Syaikh Abdullah al-Ghummar, menurut Ma’ruf, adalah seorang ahli hadits dari Maroko, yang sampai kepada muallif (pengarang) Shalawat Nariyah Syaikh Ahmad At-Tazi al-Maghribi (Maroko).

    “Kesemuanya secara musyafahah, menyampaikan bacaan shalawat tersebut dari guru kepada muridnya secara langsung,” katanya kepada NU Online melalui surat elektronik, Rabu (28/9).

    Sementara nama Shalawat Nariyah, ada kalangan alergi dengan ‘nar’ yang memang populer dengan sebutan Nariyah. Sebagian orang menganggap bahwa makna ‘nar’ adalah neraka, ‘iyah’ adalah pengikut, yang disimpulkan‘pengamal nariyah’ adalah pengikut ahli neraka.

    Maka, hal itu sangat tidak tepat. Perhatikan dalam Al-Qur’an berikut ini:

    إِذْ رَأَىٰ نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

    “Ketika ia (Musa) melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (Thaha: 10)

    Menurut Syaikh Abdullah al-Ghummari, penamaan dengan Nariyah karena terjadi tashif atau perubahan dari kata yang sebenarnya taziyah. Sebab keduanya memiliki kemiripan dalam tulisan Arab, yaitu النارية dan التازية yang berbeda pada titik huruf. Di Maroko sendiri shalawat ini dikenal dengan shalawat Taziyah, sesuai nama kota pengarangnya.

    Sementara dalam kitab Khazinatul Asrar, sebuah kitab yang banyak memuat ilmu tasawuf dan tarekat karya Syaikh Muhammad Haqqi Afandi An-Nazili, disebutkan bahwa Syaikh Al-Qurthubi menamai shalawat ini dengan nama Shalawat Tafrijiyah, yang diambil dari teks yang terdapat di dalamnya yaitu (تنفرج).

    Demikian halnya Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani menyebut dengan nama shalawat At-Tafrijiyah dalam kitabnya Afdlal ash-Shalawat ala Sayidi as-Sadat pada urutan ke 63.

    “Semua syubhat (propaganda) dalam shalawat Nariyah telah kita ketahui dalilnya sehingga boleh kita amalkan. Akan tetapi, jika penolakannya, keengganannya dan keberatannya karena kebencian kepada kami para santri, maka tak cukup 1000 dalil untuk memuaskan dahaga kebenciannya,” pungkas anggota LBM PWNU Jatim ini. (Abdullah Alawi)

    BalasHapus
  38. Asssalamu'alaikum, dalam beragama diperlukan kehati2-an,karena konsekuensinya luar biasa,antara surga dan neraka,dan tidak ada diantara keduanya.
    Dalam beribadah harus berdasarkan dalil/riwayat dari Rasulullah dan para sahabat(karena mereka lebih faham tentang ajaran yang telah di sampaikan Rasulullah,Guru mereka secara langsung,yang mengajarkan agama ini secara sempurna dari ibadah mahdhah hingga ghair mahdhoh,dan tentang keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada mereka terdapat dalam Al-Qur'an)
    Lalu,mengapa kita harus mencari-cari amalan yang jelas2 bukan berasal dari sumber Rasul dan para sahabat,sementara untuk mengamalkan yang jelas ada riwayatnya saja kita masih belum bisa (termasuk penulis sendiri).
    Namun pada intinya,lebih baik kita berintrospeksi diri sendiri dulu saja,sampai dimana amalan2 24jam dalam sehari yang sudah sesuai dengan riwayat yang sahih yang di ajarkan Rasulullah,kepada sesama muslim,kita wajib mengingatkan,mendo'akan namun setelah itu kita juga harus memahami, bahwa yang berkuasa untuk merubah hati seseorang hanyalah Allah semata maka kita serahkan kepada-Nya...
    Ajaran agama kita tidak mengajarkan untuk saling mencela,selama mereka mengatakan LAAILAHA ILLALLAH,MUHAMMADURRASUULULLAH,merekla adalah saudara kita.

    BalasHapus
  39. Dengan kemulian akhlaknya, Rosulullah mengurai dahsyatnya zaman kegelapan (jahiliyah) menjadi zaman terang benderang (nuroniyah). Kenapa kita kaku untuk berkata bahwa Rosulullah dapat menguraikan kecilnya masalah hidup kita?
    Otaknya terlalu kerdil yg menganggap syirik hal demikian.

    BalasHapus
  40. Klo kata Abuya Yahya Cirebon, yg bilang shalawat nariyah mengandung unsur syirik,brrti orng itu ga ngerti bahasa Arab. Pen

    BalasHapus
  41. orang yg belajar Al-Qur'an dengan bermodalkan terjemahan, ibarat membaca buku kedokteran lalu membuka praktek.

    BalasHapus
  42. Admin, manakah yg lbh baik shalawat yg diajarkan nabi untuk diamalkan atau shalawat nariyah yg gak tau asal usulnya ? Dan apakah itu tdk termasuk bid'ah, krn shalawat itu adalah ibadah. Mohon penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini pendapat pribadi saya. Saya tetep ngikuti guru kiyai saya.
      Saya masih inget betul, sholawat nariyah dulu kiyai saya dan temen2 (jamaah) selalu membacanya 1000x setelah sholat isya. Dan Mohon maaf, dikalangan kami (kebetulan saya warga NU), sholawat nariyah sering buat puji-pujian (sholawatan sebelum iqomah sholat fardu, atau sambil nunggu imam).

      Mengenai yang berpendapat bid'ah tentang sholawat ini, ya silakan gak usah mengamalkannya.

      Sepengetahun saya, bid'ah adalah apa yang dilakukan kita tidak sesuai yang dilakukan nabi. Dalam wikipedia dikatakan "Bid'ah (Arab:بدعة) adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan. Secara linguistik, istilah ini memiliki arti inovasi, pembaruan, atau doktrin sesat."

      jadi yang meyakini sholawat nariyah bid'ah ya silakan. Karena menurutnya nabi tidak membaca sholawat nariyah.

      Sekarang pertanyaan saya (mohon untuk dijawab)
      1. Berdakwah lewat internet atau medsos apakah boleh?
      2. Kalo boleh, apakah ini termasuk bid'ah? karena nabi tidak pernah melakkukan dakwah lewat internet atau medsos.

      Terima kasih, mohon maaf kalo ada kata2 yang salah. Mohon dibenarkan.

      Hapus
    2. Lebih baik ikut ajaran Rosullulloh dan para sahabat yg dijamin surga. Krn sudah jelas ibadahnya adalah jaminan surga. Klu ikut kyai tidak ada jaminan surga.

      Hapus
  43. Alhamdulillah ..semakin menambah wawasan dalam agama, terima kasih

    BalasHapus
  44. Belajar yg bener dulu gan sbelum mngajarkan suatu ilmu dan tentunya diikuti dg guru yg memiliki nasab keilmuan yg kuat biar tidak salah paham n tidak mnafsirkan sesuatu sesuatu secara subjektif. Semoga kira mndaoatkan hidayah

    BalasHapus
  45. Kayaknya sampai kapanpun tetap kontroversi, ya wis sing karep monggo sing ra karep ya monggo, saling ngormati....

    BalasHapus
  46. Para kyai ulama adalah pewaris para nabi. Da ingat hadist saja dibukukan bukan di generasi rasul,saat generasi pertama hadist hanya dihapal sekitar 200 thun kurang lebih generasi tabiut tabiin membukukan hadist salah satunya imam bukhari dan lainnya ,jadi heran kalo yg bilang ikut nabi aja jangan ulama atau kyai wong anda tahu hadist dari sopo wong dari ulama salafussaleh, dan ulama jaman dulu itu banyak menulis kitab ,hafalannya kuat ribuan hadist hafal dll shlwat jadi menurut saya shlawat nariyah adalah bentuk kecintaan pada nabi dan juga sarana dakwah,

    BalasHapus
  47. Assalamu Alaikun,
    Subhanallah, lebih baik kita beramaliayah sesuai sunah. Jika tidak ada dalilnya dalam Qur'an dn Hadits lebih baik ditinggalkan saja. Menirit saya lebih baik kita perbanyak baca Al Qur'an dan mentadaburinya daripada membaca sesuatu yang masih diragukan. Afwa minkum,
    Wasalamu alaikum,

    BalasHapus
  48. Assalamualaikum mohon maaf jika ingin tahu sholawat nariyah silahkan belajar ke kota situbondo jawa timur.terima kasih

    BalasHapus
  49. Kalo mau belajar sholawat nariyah silahkan ke kota situbondo jawa timur,,,,,,
    Buat asmaul husna yg dikatakan islam itu 1.harus cinta ALLAH SWT.2.harus cinta nabi Muhammad saw.3.harus cinta keluarga nabi muhammad.4.harus cinta sahabat2 nabi.5.harus cinta auliya.terima kasih

    BalasHapus
  50. Beragama/beribadah itu jgn bilang gimana pendapat masing2 mas, tpi mngikuti alquran, sunnah nabi, dan pemahaman para sahabat..klo ga dkerjakan oleh orang2 yg sudah dijamin masuk surga oleh Allah, ya tinggalkan.SIMPLE..kita ini siapa tau suatu perkara baik/buruk?islam itu sudah sempurna.

    BalasHapus

Panduan Berkomentar
* Silakan beri komentar sesuai isi artikel yang tertulis di halaman ini.
* Gunakan bahasa yang baik dan yang sopan
* Komentar yang menyertakan link dan/atau nomor telpon tidak akan kami publikasikan (Dihapus).